Pemotongan/Perlukaan Genitalia Perempuan, selanjutnya diperkenalkan dengan istilahP2GP, mengacu pada prosedur pemotongan alat kelamin perempuan baik sebagian ataukeseluruhan atau dalam bentuk apapun yang melukai alat kelamin perempuan, tanpaalasan non-medis (WHO, 2010). Sebuah Penelitian nasional menemukan adanyapelanggaran hak untuk hidup bebas dari kekerasan mempengaruhi 51% anak perempuan dibawah usia sebelas tahun (Riskesdas, 2013). Memotong atau merusak jaringan genital yangsehat terbukti tidak ada manfaatnya dari sisi kesehatan, tetapi sebaliknya, P2GP merupakanprosedur yang menyakitkan dan menimbulkan traumatis yang mengganggu fungsi alamitubuh. P2GP memberi konsekuensi kesehatan dalam jangka pendek, menengah dan jangkapanjang seperti infeksi, perdarahan, depresi, komplikasi persalinan dan ketidaksuburan(WHO, 2008).
Laporan ini menyajikan hasil analisis data dari penelitian yang menggunakan metodegabungan kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan pada tahun 2017 oleh UNFPA dengandukungan dana dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT). Penelitianini dilakukan untuk mengkaji perilaku orangtua dan penyedia layanan P2GP di sepuluhprovinsi di Indonesia (17 kabupaten). Penelitian ini melibatkan dua lembaga yaitu KomisiNasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk melakukanpenelitian kualitatif dan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada(PSKK UGM) untuk melakukan penelitian kuantitatif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan kajian berbasis bukti untuk penyusunanadvokasi kebijakan dengan pemangku kepentingan utama pemerintah. Penelitiansebelumnya dan bukti anekdot menunjukkan bukti akan adanya pergeseran praktik P2GPyang semula dilakukan oleh penyedia layanan tradisional beralih ke bidan yang terlatihsecara medis. Medikalisasi P2GP tersebut menjadi tren di berbagai belahan dunia, yangmengarah pada prosedur praktik yang lebih tidak aman dan malah mendorong praktiktersebut. Dengan mengkaji kecenderungan praktik medikalisasi dari pandangan penyedialayanan dan orang tua, Penelitian ini menghasilkan data yang relevan untuk memberikansaran dan rekomendasi bagi kebijakan.