Komnas Perempuanmenyadari bahwa konflik sumber daya alam semakin berkembang dan beririsandengan krisis iklim. Krisis iklim sendiri mengacu pada perubahan iklim globalyang semakin memburuk, mengancam ekosistem bumi dan kesejahteraan hidupmanusia. Pengem bangan pengetahuan ini berusaha untuk memaparkan pandanganterkait dampak sosial dari krisis iklim yang tidak kalah penting. Perludigarisbawahi bahwa fenomena ini tidak dapat disikapi secara parsial. Melainkandapat ditelusuri mulai dari faktor yang memicu; modalitas yang tersedia untukmemitigasi dampak; adaptasi yang telah dilakukan untuk perubahan yang terjadi;hingga aspek-aspek reparatif.
Komnas Perempuanmelakukan pemantauan di empat wilayah, yaitu Dusun Sungai Telang, KecamatanBathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi; Desa Ilinmedo, Dukuh Timbusloko, DesaTimbusloko Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah; Kelurahan Sepaku,Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur; danKecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pemetaan inidilakukan untuk melihat secara langsung kondisi perempuan dan kelompok rentandalam upaya penyikapi krisis iklim.