Napak Tilas: Menyusuri Jejak-jejak Tragedi Mei 1998 di Kota Medan, Sumatera Utara

todayJumat, 27 Mei 2022
27
Mei-2022
2.9K
1

Napak tilas, selain upaya merawat ingatan kolektif sebagai langkah yang sistematis, juga memungkinkan publik untuk memahami peristiwa dimasa lalu, serta menggerakan mereka menjadi agen aktif dalam mengupayakanpemenuhan hak-hak korban dan tentunya memastikan peristiwa serupa tidakberulang. Selasa, 24 Mei 2022, Komnas Perempuan bersama dengan jaringan masyarakatsipil, beberapa aktivis ’98, mahasiswa dan media melakukan napak tilas dengan mengunjungi5 titik terjadinya kerusuhan hingga kekerasan seksual saat Mei 1998 di kota Medan,Sumatera Utara. Napak tilas ini diinisiasi oleh Komnas Perempuan dan dipandu KomisionerKomnas Perempuan Veryanto Sitohang. Napak tilas dimulai pada titik terdekat,yakni menyusuri Jalan Sutomo di depankampus Universitas HKBP Nomensen dan outlet Kentucky Fried Chicken (KFC) yang mengalami kerusakanakibat aksi unjuk rasa pada waktu itu.

Tragedi Mei ’98 meledak pertama kali di kota medan, disusulkota lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Solo dan lain-lain. Peristiwa diawali padatanggal 30 April dan puncaknya di bulan Mei 1998 dengan unjuk rasa mahasiswayang menuntut Pemerintah agar segera melakukan reformasi politik, ekonomi, dan hukum. Unjukrasa mahasiswa tersebut rencananya akan digelar di depan kantor DPRD ProvinsiSumatera Utara. Namun karena terhalang oleh aparat yang melakukan pengamanan dijalan-jalan dan beberapa kampus, mahasiswa kesulitan untuk mencapai kantorDPRD. Salah satunya adalah aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas HKBP Nomensen yangmendapatkan perlawanan aparat dan mengakibatkan kekerasan terhadap mahasiswaserta warga sipil sekitar. Dalam harian Waspada edisi 2 Mei 2022, tercatat sebelasmahasiswa UHN, dua laki-laki dan sembilan perempuan, ditangkap dan dibawa kePoltabes Medan.

Titikselanjutnya yang dikunjungi Komnas Perempuan adalah lokasi bekas Plaza BuanaAksara yaitu pusat perbelanjaan yang dibangun tahun 1989 yang berada di JalanAksara Medan. Aksara Plaza dan toko-toko di sekitarnya tidak luput dariperusakan dan penjarahan oleh massa. Pada waktu itu, aparat keamananmenembakkan senjata api ke udara untuk menghalau massa yang menyebabkan massaberlarian ke berbagai penjuru. Di sepanjang jalan, massa melempari rumah-rumahpenduduk dan perkantoran. Akibatnya, Plaza Aksara terbakar, rumah-rumahpenduduk dan perkantoran serta mobil-mobil yang terparkir di pinggir jalan rusak.

Setelah dari Plaza BuanaAksara, napak tilas bergerak ke arah kampus IKIP Medan, atau yang saatini disebut UNIMED di Jalan Pancing. KampusIKIP adalah lokasi dimana kekerasan seksual terjadi terhadap mahasiswi saat peristiwaMei ’98. Pada tanggal 3 Mei, mahasiswa IKIP berencana melakukanaksi unjuk rasa ke gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara. Melihat pergerakanmahasiswa IKIP, aparat berupaya menghentikannya dengan memblokade setiapgerbang kampus. Mahasiswa kemudian melakukan aksi dari dalam kampus dan melempariaparat dengan batu, memanah dengan ketapel, dan melempar bom molotov.  Ketika malam, mahasiswa yang memutuskan keluardari kampus dihadang oleh aparat, dan terjadi kekerasan verbal dan kekerasan seksualterhadap mahasiswi. Kekerasan seksual yang dilakukan oleh aparat diantaranyaadalah perkataan cabul yang dilontarkan terhadap mahasiswa dan mahasiswi,menyentuh payudara mahasiswi, melepas paksa kerudungnya serta menunjukkan alatkelamin untuk menakut-nakuti mahasiswi.

Masyarakat sekitar yangmenyaksikan kejadian tersebut menjadi geram dan bergabung dengan mahasiswauntuk mendatangi pos polisi di sekitar Jalan Pancing, Mereka menuntut aparatyang melakukan kekerasan seksual untuk bertanggung jawab. Sementara, akibat darikekerasan seksual yang terjadi korban menjadi trauma, depresi bahkan hinggatidak melanjutkan kuliahnya. Dari refklesi kunjungan ke kampus IKIP, KomnasPerempuan kemudian menyarankan untuk dibentuk prasasti di IKIP atau UniversitasNegeri Medan sebagai pengingat tentang Tragedi Mei ’98 serta upaya bersama melawankekerasan seksual.

Titik terakhir beradadi DPRD Provinsi Sumatera Utara. Pada 16 Mei 1998, dimotori oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dan diikuti olehbeberapa dosen dengan melakukan aksi damai di depan kantor DRPD Sumatera Utaradi jalan Imam Bonjol. Sepanjang aksi, selain menyerukan pengibaran benderasetengah tiang sebagai tanda duka cita atas meninggalnya mahasiswa UniversitasTrisakti dalam memperjuangkan reformasi di Jakarta, mahasiswa mendesak SidangIstimewa penghapusan lima paket UU Politik dan mencabut UU Subversif sertamengusut tuntas kejadian di Universitas Trisakti Jakarta dan kasus kekerasan seksual terhadap mahasiswi IKIP Medan. (SC)

Sumber informasi tambahan: https://indoprogress.com/2018/05/cerita-reformasi-di-medan/

Pertanyaan/Komentar
clear
clear
location_on
Jl. Latuharhary No.4B 1, RT.1/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310
call
Nomor Telpon/Fax
+62-21-12345
+62-21-3903922 (Fax)
mail
Surat Elektronik
public
Ikuti Kami
privacy_tip
Disclaimer
Semua materi didalam website komnasperempuan.go.id diperuntukan bagi kepentingan HAM khususnya dalam Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia
Copyright © 2023. Komnas Perempuan Build 2 (29.06.2025)