Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau(Komnas Perempuan) berdialog bersama PT. Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Gambir, Jakarta pada Kamis, 23 Juni 2022. Dialog ini dalam rangka untukmerespon kekerasan seksual terhadap penumpang perempuan yang terjadi di keretaapi tangga 19 Juni 2022. Hadir dalam dialog tersebut Ketua Komnas Perempuan AndyYentriyani, Komisioner Maria Ulfah Anshor, dan tiga badan pekerja KomnasPerempuan Siti Cotijah, Amira Ruzuar, dan Debby Imas Putri. Sementara daripihak KAI hadir Direktur Utama Didiek Hartantyo, EVP CorporateSecretary Asdo Atrivianto, Kepala Humas DAOP I KAI Eva Chairunnisa besertajajarannya.
Komnas Perempuan menyampaikan apresiasi atas respon proaktif KAIdalam menindaklanjuti kasus kekerasan seksual yang terjadi di dalam kereta secaracepat dan tanggap, baik dalam penanganan korban maupun kebijakannya untukmenindak pelaku. Kebijakan yang dimaksud salah satunya adalah pelarangan bagipelaku kekerasan seksual di kereta untuk menggunakan moda transportasi ini.Komnas Perempuan menganggap kebijakan ini merupakan komitmen nyata KAI dalammenciptakan layanan transportasi yang aman dan nyaman dari tindak kekerasanseksual, terutama bagi penumpang perempuan.
Namun mengingat kereta dan commuter line adalah modatransportasi yang sangat diandalkan masyarakat luas, Ketua Komnas Perempuanberharap penerapan kebijakan ini harus hati-hati dan dipastikan ketepatannya,agar mampu melindungi dari kekerasan seksual tanpa melanggar hak-hak dasarmasyarakat. Pedoman lanjutan untuk kebijakan ini pula yang akan menjadi bagiandari kerjasama antara KAI dan Komnas Perempuan
Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyomenjelaskan beberapa upaya yang telah KAI lakukan. Selain melalui kebijakan dansistem operasional, KAI secara aktif melakukan penyadaran publik melaluikampanye pencegahan kekerasan seksual terutama kepada penumpang di dalam kereta, distasiun dan melalui program-program Humas KAI lainnya. Ke depan diharapkan programkampanye pencegahan kekerasan seksual di kereta dapat didukung dandikerjasamakan dengan program Komnas Perempuan agar bisa lebih luas danberdampak. (SC)